Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu Philos atau Sophia. Philos berarti cinta, senang, suka. Sedangkan Sophia berarti pengetahuan, hikmak, dan kebijaksanaan. Sehingga philosophia berarti cinta pengetahuan.
Seiring berjalannya waktu, filsafat adalah kegiatan berpikir secara lebih mendalam terkait dengan pertanyaan-pertanyaan yang kerap kali muncul dalam kehidupan seperti untuk apa alam semesta diciptakan, apa tanggung jawab manusia terhadap tuhan, dan lain lain.
Filsafat Yang Mempengaruhi Pola Pikir
Filsafat sudah hadir sejak 2000 tahun yang lalu. Namun, dalam waktu selama itu filsafat belum bisa dan tak akan pernah bisa memberikan jawaban yang mutlak.
Filsafat hanya mampu memberikan jawaban yang rasional, sistematis, dan kritis. Filsuf-filsuf yang terkenal akan pemikiran besarnya antara lain Aristoteles, Plato, Jacques Derrida, Immanuel Kant. Dan Thomas Aquinas.
Setiap filsuf memiliki cara pandang yang berbeda. Karena itu filsafat sangat menarik untuk dipelajari.
1.Rasionalisme
Rasionalisme merupakan aliran filsafat yang berpegang teguh pada akal. Itulah sebabnya kaum rasionalis menganggap akal dan penemuan dapat diukur dengan akal juga.
Maksud dari dicari dengan akal adalah dengan menggunakan pemikiran yang logis, sementara maksud dari diukur dengan akal adalah menentukan apakah pertemuan tersebut dapat dikatakan logis atau tidak.
Jika logis dapat dipastikan benar, jika tidak logis maka sebaliknya.
2.Empirisme
Berbeda dengan rasionalisme yang hanya mengandalkan akal untuk menentukan kebenaran, emperisme memerlukan pembuktian secara indrawi untuk menentukannya.
Pembuktian secara indrawi yaitu dapat dilihat, didengar, dan dirasa. Menurut filsafat ini, pengetahuan bisa diperoleh melalui pengalaman dan perantaraan indera.
Kebenaran berdasarkan pengalaman berhasil membawa pengaruh terhadap bidang hukum dan hak asasi manusia.
3.Positivisme
Positivism adalah aliran filsafat yang bersifat factual. Artinya, menjadikan fakta-fakta sebagai dasar kebenaran. Pengetahuan tidak diperbolehkan membelakangi fakta.
Menurut aliran ini, satu-satunya pengetahuan adalah ilmu dan yang data dijadikan objek pengetahuan hanyalah fakta.
Positivism mendapatkan persetujuan untuk berupaya dalam membuat aturan bagi manusia dan alam.
4.Kritisisme
Kritisisme adalah aliran filsafat yang melakukan penyelidikan terhadap rasio beserta batasan-batasannya.
Kritisisme melakukan kritik terhadap rasionalime dan empirisme karena kedua aliran filsafat itu sangat berlawanan.
Untuk menentukan kebenaran, rasionalisme mengandalkan akal, sedangkan empirisme mengandalkan pengalaman.
5.Idealisme
Idealism merupakan aliran filsafat yang percaya bahwa sesuatu yang konkret hanyalah hasil pemikiran manusia.
Kaum idealis menyebutnya sebagai ide atau gagasan. Menurut idealism, ide atau gagasan adalah pengetahuan dan kebenaran tertinggi.
Untuk memahami sesuatu, idealism menggunakan metode dialektik, yaitu metode yang menggunakan dialog, pemikiran, dan perenungan.
6.Naturalisme
Naturalism adalah aliran filsafat dari hasil berlakunya hukum alam fisik. Menurut aliran naturalisme, setiap manusia yang lahir ke bumi membawa tujuan yang baik dan taka da seorang pun yang membawa tujuan buruk.
Layaknya setiap bayi yang terlahir dalam keadaan suci dan tuhan telah menganugerahkan berbagai potensi yang bisa berkembang secara alami kepadanya.
Kaum naturalis menyebut hal itu sebagai kodrat. Untuk mempertahankan kodrat tersebut, maka diperlukan adanya pendidikan.
7.Materialisme
Materialism adalah aliran filsafat yang mengikatkan materi sebagai segalanya. Karena itu, materialism menggunakan metafisika.
Jenis metafisika yang digunakan tentu saja metafisika materialism. Materialism menekankan bahwa faktor-faktir material memiliki keunggulan terhadap spiritual dalam fisiologi, efistemologi, penjelasan histori, dan sebagainya.
Menurut materialism, pikiran (roh, jiwa, dan kesadaran) merupakan materi yang bergerak.
Itulah 7 filsafat yang selama ini memperngaruhi pola pikir kita sebagai manusia.